√Mengalahkan Virus Flu
Header catatantirta.com

Mengalahkan Virus Flu



Siang ini, selepas belajar mengaji di TPA.

Saya  : Hatcih, hatcih, hatcih ( bersin )
Nala  : Mama pilek kayak aku yah ?
Saya  : Iya, nak. Mama mulai pilek nih. ( Lendir bening memenuhi hidung )
Nala  : Maaf ya, Ma. Mama ketularan pilek kayak aku. ( menyerahkan tisu )
Saya  : Ga pa pa, nak. ( senyum bangga )
Nala : Mama banyak makan ya, ga boleh minum dingin sama es krim biar virusnya kalah dan cepat sembuh kayak Nala.
Saya kembali mengangguk setelah mendengar perkataan dari anak balita yang belum genap empat tahun itu. 

Buang Virus
Seorang anak merupakan mesin duplikat yang sangat canggih. Apa yang dilhat akan direkam dengan cepat. Setiap ucapan yang terdengar bisa diputar balikkan pada situasi tertentu.

Sudah hampir dua minggu ini anak saya terserang flu disertai batuk. Kalau kata orang - orang memang sedang musim karena peralihan cuaca dari musim panas ke musim penghujan.
Beberapa pencegahan telah saya lakukan agar kondisinya tidak semakin parah. Mulai dari memberinya madu, minum air putih hangat, melarang konsumsi air dingin dan es krim serta mengajaknya bermain di luar saat matahari pagi masih hangat. Tetapi sepertinya si virus masih betah bermain di tubuh anak balita saya. Terlintas dipikiran saya untuk membawanya ke dokter, namun karena tidak ada demam dan si anak masih aktif maka saya urungkan niat saya itu.

Menginjak minggu kedua, batuk dan flunya mulai mereda. Sebelumnya, saya telah memberinya sugesti bahwa virus - virus yang ada dalam tubuhnya akan kalah dan segera pergi ketika banyak makanan masuk ke tubuhnya. Beruntung Nala mengikuti ajakan saya untuk makan lebih banyak dari biasanya. Ditambah lagi ada sebuah iklan yang menampilkan sesekor cacing tertindih dan hancur setelah seseorang mengkonsumsi makanan dan obat.

Nala : Ma, kalau Nala makan banyak, nanti virusnya pada kalah yah, seperti cacing yang tertindih itu ya.
Saya : Betul, nak. ( Sambil mengangguk )

Ketika hari ini saya bersin - bersin, Nala reflek memberi saya tisu sambil meminta maaf. Dia berpikir bahwa mamanya menjadi flu karena tertular virus olehnya. Ada kelucuan ketika saya mendengar kalimat polosnya itu. Sebuah perkataan tulus dari seorang anak untuk mamanya yang sakit. Ada rasa bangga melihatnya mengakui sebuah perbuatan yang sebenarnya bukan karena perbuatannya secara langsung. Saya membelai kepalanya, meredakan rasa bersalah yang ada didirinya.

"Tidak apa - apa, nak. Mama akan makan banyak supaya cepat sembuh seperti Nala."
Nala berbalik memeluk saya, memberi rasa hangat dan nyaman. Rasa manjanya masih terasa diusianya yang sudah menginjak tahun keempat.

Sebuah pengingat bagi diri saya pribadi sebagai ibunya. Bahwa setiap perbuatan yang terlihat oleh anak akan terpatri di otaknya. Melekat erat menjadi dasar atas perilakunya. Sebuah kalimat sugesti mampu membangun pemahanan dan pengertian anak. Imbangi dengan contoh dan bukti atas sugesti yang telah kita berikan. Anak akan dengan mudah melakukan apa yang orang tuanya katakan. Cukup dengan bukti dan alasan sederhana yang logis, maka anak akan selalu mendengarkan kata - kata orang tuanya.

Para orang tua juga perlu berhati - hati atas tayangan - tayangan yang ada di televisi. Baik itu acaranya maupun iklan - iklan yang bersliweran, karena anak akan menirunya dengan sangat mudah. Lebih waspada juga pada adegan - adegan yang ada pada sebuah iklan. Meskipun hanya sekilas, namun dengan intensitas yang rapat, maka akan mudah terekam oleh anak.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta