Peringatan Tahun Baru Islam yang ke-1439H
menjadi moment yang ampuh untuk mengenalkan pada para generasi Islami bahwa Islam
mempunyai penanggalan Hijriah. Tahun baru Islam jatuh setiap tanggal 01
Muharam. Peringatan itu sendiri berbeda dengan tahun baru nasional dan
internasional yang berubah setiap tanggal 01 Januari. Tahun baru Islam disambut suka cita dengan
lantunan do'a dan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang Allah SWT
berikan. Bermacam acara untuk meramaikan tahun baru Islam di lakukan, terutama
di kalangan anak - anak. Kenapa anak-anak? Karena para bibit inilah yang akan
menjadi penerus generasi islami. Mengenalkan tahun baru Islam dengan do'a dan
dzikir diharapkan menjadi contoh agar tidak ada kemubadziran dalam
menyambutnya. Tidak perlu kembang api, tanpa petasan, apalagi konser musik
semalaman. Cukup dengan berpasrah, berserah diri dan mengagungkkan Asma-Nya
adalah bukti kecintaan pada Sang Maha Pencipta.
Dalam perayaan menyambut tahun baru
Islam 1439H kali ini, TPA dekat rumah yang menjadi tempatnya belajar mengaji,
mengadakan perkumpulan sederhana. Para santiwan dan santriwati berkumpul
membentuk lingkaran. Seorang Ummi pengajar menceritakan kisah salah satu Nabi dan
Rasul Allah SWT. Semua santri menyimak dengan serius. Penyamaian kisah yang
apik dan menyenangkan membuat santri- santri antusias mendengarkan hingga kisah
selesai disampaikan. Paara santri makin bersemangat ketika disebutkan bahwa akan
ada hadiah bagi yang siapa saja yang bisa mendengarkan dengan baik dan dapat menjawab
pertanyaan - pertanyaan seputar kisah yang akan disampaikan.
Selepas kisah diceritakan, ummi
pengajar bersiap melontarkan pertanyaan dengan bermacam hadiah di tangannya.
Ini menimbulkan keriuahan yang luar biasa. Semua santri tidak sabar ingin
segera menjawab pertanyaan dan menerima hadiah. Satu demi satu hadiah berpindah
tangan, ruang mushola semakin riuh akibat semangat para santri yang membara.
Untuk mengendalikan suasana yang mulai tidak terkendali, para pengajar mengajak
para santri untuk melakukan beberapa permainan.
Tepuk Anak Sholeh
( Prok, prok, prok ) Aku
( Prok, prok, prok ) Anak Sholeh
( Prok, prok, prok ) Rajin Ngaji
( Prok, prok, prok ) Rajin Shalat
( Prok, prok, prok ) Orang Tua
( Prok, prok, prok ) Disayangi
( Prok, prok, prok ) Cinta Islam
( Prok, prok, prok ) Sampai Mati
Lailahaillallah MuhammaduRasulullah,
Yes.
Ketengan kembali terbentuk. Rupanya
selingan Tepuk itu berhasil membuat para santri diam dan duduk kembali.
Pemberian hadiah bagi para satri yang bisamenjawab pertanyaan dengan benar
terus berlanjut. Tentunya ditemani dengan keriuhan yang meramaikan seisi ruang.
Hal Ini menandakan bahwa mereka menyimak dan mengerti isi dari kisah Nabi dan
rasul yang disampaiakn.
Mengenalkan Islam di usia dini
sangatlah penting. Sebagai pondasi keimanana para generasi islami. Mencintai
dan mengamalkan ajaran Islam sebagai agama RahmatanLil'Alamin.
Maju Terus Generasi Muslim.
Maju terus Generasi Qur'ani.
Selamat Tahun Baru Islam 1439H.
Posting Komentar