√Getuk Lindri
Header catatantirta.com

Getuk Lindri

Getuk Lindri
Sarapan di kampung halaman selalu menyenangkan. Mengingat masa kecil yang sederhana dengan menu yang sederhana pula. Seperti pagi ini, makanan pembuka penyemangat hari yang cerah. Sebungkus getuk lindri sangat menggugah selera. Ditemani secangkir teh manis hangat. Teh dengan ampas paduan daun teh dan bunga melati.
dimanjakan dengan olahan singkong bertabur kelapa parut dan gula pasir. Nyeees., kombinasinya menggoyang lidah. Meski tidak lagi terbungkus daun pisang, tetapi tidak merubah khas singkongnya. Sedap dan nikmat.
Rasanya sangat berbeda dengan getuk lindri dagangan abang - abang keliling di cikarang. Ini lebih lembut, tidak lengket di mulut, kunyah sebentar langsung halus.
Kami berebut menghabiskan getuk lindri yang tersisa, guris kelapa segar menjadi penutup yang sempurna. Kuliner di kampung halaman selalu membuat kami rindu. Rindu kesederhanaan dan suasana yang tentram.
Melepas segala penat di kota industri yang panas berdebu. Meski banyak kendaraan berlalu lalang tetapi tidak sepadat di perantauan. Sejuk dan segarnya udara pagi merasuk jiwa. Meredam telinga dari kebisingan kendaraan. Menikmati suara nyanyian alam. Sejenak meluapkan kejenuhan, merubahnya menjadi percikan - percikan keriangan. Menikmati pemandangan yang jarang terlihat. Ayam berkeliaran tanpa segan. Kambing mengembe minta jatah dedaunan. Jangkrik mulai bernyanyi menjelang malam.
Nikmat, sungguh nikmat.
Sejauh kaki melangkah, seluas menatap dunia, kampung halaman tetap menjadi tempat kembali penuh kerinduan.
Bagi para perantau, tetaplah mencintai desa kelahiran. Rumah penuh suka cita.
#GetukLindriKulinerDesa
#Menulisharike10
#SMANSAMenulis05
#TantanganMenulis30hari
#September

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta