Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan. Secara garis besar, Perpustakaan Nasional menjadi induk dari semua perpustakaan yang ada di Indonesia.
Sejarah Singkat Perpusnas
Perpustakaan Nasional sudah lama sekali berdiri yaitu ketika masih dalam penjajahan Belanda. Berikut adalah sejarah singkat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI):1. Tahun 1778
Pada masa kolonial Belanda, didirikan sebuah perpustakaan yang diberi nama "Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen" atau Perhimpunan Ilmu Pengetahuan dan Seni Batavia.
2. Tahun 1846
Perpustakaan tersebut berganti nama menjadi "Bibliotheca Bataviana" dan mulai mengumpulkan koleksi bahan pustaka tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia.
3. Tahun 1910
Perpustakaan tersebut berganti nama lagi menjadi "De Volksbibliotheek" (Perpustakaan Rakyat) dan mulai menyediakan layanan perpustakaan untuk masyarakat umum.
4. Tahun 1920|
Perpustakaan tersebut mulai mengembangkan koleksi bahan pustaka tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia, serta mulai menyediakan layanan referensi dan penelitian.
5. Tahun 1950
Setelah kemerdekaan Indonesia, perpustakaan tersebut berganti nama menjadi "Perpustakaan Nasional Republik Indonesia" (PNRI) dan mulai berfungsi sebagai perpustakaan nasional.
6. Tahun 1980
PNRI secara resmi diresmikan sebagai lembaga pemerintah non-departemen yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaĥan rujukan, dan perpustakaan penelitian.
7. Tahun 2017
PNRI memindahkan lokasinya ke gedung baru yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta, dan secara resmi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
Alamat Perpusnas
Fasilitas Perpustakaan Nasional
Perpustakaan Nasional memiliki koleksi lebih dari 8 juta eksemplar, termasuk buku, jurnal, koran, dan bahan pustaka lainnya. Perpustakaan ini juga menyediakan fasilitas seperti ruang baca, ruang penelitian, dan ruang pajang .Berikut ini fasilitas Perpustakaan Nasional yang bisa kalian nikmati oleh seluruh pengunjung :
A. Aneka Ruangan
1. Ruang Baca2. Ruang Penelitian
3. Ruang Pajang
4. Ruang seminar
C. Lift dan Eskalator
D. Tangga Darurat
E. Musala
F. Kantin dan Cafe
G. Toilet
Jam Operasional
- Senin - Jumàt : pukul 08.00 - 19.00 wib
- Sabtu - Minggu : pukul 09.00 - 16.00 wib
Pengalaman ke Perpustakaan Nasional
Saat kami datang ke Perpustakaan Nasional bertepatan dengan libur sekolah anak - anak di semester pertama. Namanya libur anak sekolah tentu saja hampir semua tempat wisata ramai. Begitu juga dengan Perpustakaan Nasional yang dipeuhi oleh pengunjung. Mulai dari anak - anak hingga dewasa juga orang tua datang mengunjungi Perpusnas.
Sekitar pukul 11 siang kami mulai memasuki area Perpustakaan Nasional. Kami menggunakan taksi online dari museum Nasional ke Perpusnas. Selain transportasi online kalian juga bisa menggunakan kereta listrik, ataupun Trans Jakarta. Jangan lupa menyiapkan e-money untuk transaksinya.
Pertama masuk di pelataran depan Perpusnas memberi kesan sejuk dengan tanaman hijau memenuhi area taman. Namun berbeda ketika sampai di gedung utama Perpustakaan Nasional. Gedung megah berwarna putih menjulang tinggi. Sambutan tak terduga memberi kesan terkagum-kagum kami. Ditambah lagi angin bertiup cukup kencang di selasar gedung. Tak menyangka di pusat kota masih ada angin sejuk berhembus kencang.
Kami makin tak sabar melihat dan merasakan keseruan di dalam perpustakaan. Langkah kami mantap masuk dam benar saja kembali kami disambut rak buku tersusun tinggi. Kata "Waaaah", otomatis terucap.
Kondisi perpustakaan saat itu sangat ramai. Bahkan antrian lift menumpuk. Baik yang naik maupun turun semuanya penuh mengantri. Tujuan kami adalah lantai 7 yang berisi koleksi buku anak. Kami memilih untuk naik lewat eskalator sampai lantai 4 karena memang hanya sampai di situ saja eskalator bergerak. Sisanya ke lantai 7 kami berencana menggunakan lift. Namum sayangnya lift penuh terus menerus hingga kami pun memutuskan menggunakan tangga darurat untuk menuju lantai betikutnya.
Posting Komentar