Lawang Sewu merupakan salah satu destinasi wisata yang bisa
kita temukan di kota Semarang, Jawa Tengah. Lawang Sewu ini merupakan bangunan
peninggalan zaman penjajahan Belanda. Terdiri dari banyak pintu dan jendela, bangunan
ini dulunya merupakan salah satu kantor pemerintah Belanda. Lokasinya sangat
dekat dengan kawasan simpang lima, tepatnya berada di jalan Pemuda, kota
Semarang, Jawa Tengah.
Banyaknya pintu dan jendela di bangunan ini yang menjadi
sumber penamaannya yaitu lawang sewu. Lawang sewu diadopsi dari dua kata dalam
bahasa Jawa yang apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna
seribu pintu. Meskipun jumlah pintunya tidak benar-benar seribu, namun bangunan
yang masih dijaga kelestariannya ini sangat pas dengan nama tersebut. Pintu dan
jendela memiliki ukuran yang lebih besar dari pada umumnya. Semua terbuat dari
kayu dengan ukiran sederhana. Hampir keseluruhan sisi bangunan di cat dengan
warna putih yang membuat bangunan ini nampak sejuk dan damai. Atap bangunan ini
mengikuti rumah khas Jawa Tengah yaitu rumah Joglo. Namun ada beberapa bentuk
tambahan yang modelnya menyerupai bangunan khas bangsa Belanda. Perpaduan
bangunan ini menjadikan Lawang Sewu semakin memberi kesan antik dan elegan.
Kombinasi yang apik dan cantik untuk sebuah bangunan kantor pada zamannya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu beralih fungsi
dan digunakan sebagai museum dan objek wisata sejarah. Sebagian besar isinya
adalah benda-benda yang berkaitan dengan kereta api. Mulai dari roda, mesin,
tuas, hingga lokomotif kereta api. Apabila ingin menikmati keunikan Lawang
Sewu, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000 – Rp. 10.000. Nominalnya
berbeda berdasarkan usia pengunjung yaitu antara dewasa dan anak-anak. Harga
yang sungguh murah dan sangat terjangkau.
Sajian wisata sejarah Lawang Sewu memang sangat sederhana.
Hanya menyajikan ruang-ruang kosong dengan pintu dan jendela yang besar. Ada
beberapa ruang yang digunakan untuk menyimpan bagian-bagian lokomotif kereta.
Selebihnya hanya ruang kosong dan lengang. Taman di sekitar Lawang Sewu juga
sangat minimalis. Hanya dihiasi dengan taman bunga kecil dan beberapa bangku
untuk bersantai menikmati kesejukan. Namun bagi para pecinta photografi, maka
pemandangan sederhana ini bisa menjadi objek yang menakjubkan. Begitupun bagi
para penggemar selfi atau swafoto.
Pintu dan jendela besar dengan warna putih bersih bisa
digunakan sebagai background untuk berfoto. Lokomotif kuno pun nampak antik
diantara senyum para pengunjung yang gemar berfoto. Banyak spot lain yang juga
bisa digunakan untuk mengenang bahwa pernah berkunjung ke Lawang Sewu. Misalnya
tangga, bangku-bangku kayu, barisan pintu dari kejauhan, dan juga tanah lapang
di tengah gedung. Ada lagi sebuah photoboot yang disediakan oleh pihak
pengelola yang sangat mewakili keberadaan Lawang Sewu.
Kesemuanya benar-benar sedehana namun antik dan cantik.
Ada hiburan tambahan yang disajikan oleh pihak pengelola yaitu konser keroncong di tengah area Lawang Sewu. Musik keroncong mengalun merdu membawa kita ke masa lalu. Para pengunjung boleh mengajukan lagu yang ingin dimainkan. Sajian musik ini tidak dipungut biaya. Namun bisa ikut menghargai kesenian tradisioal ini dengan memberi sedikit rupiah sebagai saweran. Hiburan musik keroncong ini tidak selalu ada. Hanya digelar apabila liburan panjang seperti masa lebaran atau libur anak sekolah.
Bagi anda yang sedang atau akan berkunjung ke kota
Semarang, maka Lawang Sewu bisa masuk dalam daftar destinasi yang wajib disambangi.
Mengenal dan mencintai budaya bangsa melalui peninggalan sejarah yang
ditinggalkan. Kemudian lestarikan dengan terus menjaga keberadaannya hingga kelak dapat
terus disaksikan oleh generasi selanjutnya.
#Odopfor99Days
#Wisata Semarang
Posting Komentar