√Karsa Seorang pak Karso
Header catatantirta.com

Karsa Seorang pak Karso

Energi Alam Semesta Selalu Menjadi Alasan Untuk Terus Bertahan


Namanya pak Karso. Beliau tinggal di sebuah dusun di kaki gunung Sindoro. Perjalanan yang berliku dengan medan naik turun serta tikungan ekstrim menjadi kewajiban apabila ingin mencapai dusunnnya. Beberapa jembatan dengan lebar tak lebih dari empat meter pun tersaji sebelum masuk ke pintu gerbang dusunnya. Alam yang begitu elok dengan khas pegunungan menjadi hiasan indah ketika sampai di wilayah tempatnya tinggal. Aroma dedaunan nan segar dan bersih membuat paru-paru bekerja lebih baik.

Setiap pagi pak Karso melangkahkan kakinya ke ladang kopi. Jaraknya cukup jauh dengan jalan setapak beralas tanah dan batu. Sesekali beliau bertegur sapa dengan warga yang melintas atau mengobrol cukup lama kemudian kembali melangkah. Pak Karso juga mencari rumput di sekitar ladang sebagai pakan tambahan untuk beberapa ekor sapi dan kambingnya. Selebihnya beliau merawat barisan tanaman kopi yang menjadi sumber kehidupannya. Hidup yang sederhana namun penuh semangat dan keyakinan. Kekuatan optimis bahwa suatu saat nanti ladang kopinya akan menghasilkan kopi yang melimpah dan berkualitas.

Berbekal buku-buku tentang budidaya tanaman kopi, beliau coba mengubah cara bertanam agar panen dengan hasil yang memuaskan. Beliau melakukan berbagai uji coba pada tanaman kopinya. Tekun dan gigih coba mempraktekkan berbagai tekhnik pada tanaman kopinya. Ada keyakinan dalam dirinya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil maksimal. Meski harus bersusah dan gagal berulang kali, namun pak Karso tetap optimis akan metaih keberhasilan.

Tidak sedikit para petani kopi lain yang mencibir dan meremehkan usahanya. Mereka memandang inovasi pak Karso tidak akan berguna karena cara tradisional masih begitu kuat di lingkungan tempat tinggalnya. Para petani kopi hanya berpasrah menerima pemberian alam. Ada kalanya panen dengan jumlah banyak dan berkualitas. Lalu ada masanya tidak ada biji kopi yang mampu dijual. 

Jiwa pak Karso berontak jika hanya menerima pemberian alam tanpa ada usaha yang berarti. Meski hanya berbekal ijasah Sekolah Dasar, pak Karso tidak berhenti untuk menuntut ilmu. Beliau mencari cara untuk meningkatkan hasil panen kopi hingga dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Beliau ingin anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan tinggi agar menjadi manusia yang lebih berguna. Berilmu dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, beliau berusaha mempersiapkan bekal materi untuk menunjang pendidikan anak-anaknya.

Jiwanya terus bangkit, mengumpulkan semangat dan kekuatan demi memperkuat kehendaknya untuk menyekolahkan anak-anaknya jauh lebih tinggi dari dirinya. Salah satu caranya yaitu dengan mengembangkan tanaman kopi yang ada di ladangnya. Usahanya sangat gigih demi memanen kopi berkualitas dan bernilai jual tinggi. Cibiran dan keremehan petani lain menjadi tambahan kekuatan untuk membuktikan bahwa usahanya tidak akan sia-sia. Pak Karso optimis akan berjaya suatu saat nanti.

Pernah suatu siang saat tengah berada di ladang beliau dihampiri oleh petani lain. Mereka penasaran dengan apa yang dilakukan pak Karso. Kebetulan masa bunga kopi sedang tumbuh dan biji-biji kopi mulai nampak.

"Pak Karso, bagaimana tanaman kopinya. Sudah berhasil uji cobanya?"
"Mudah-mudahan tahun ini bisa panen banyak dan bagus. Bapak-bapak sendiri bagaimana, apa sudah kelihatan bakal kopinya?" Jawab pak Karso.
"Kami mengikuti alam saja pak, hasilnya pasti lebih bagus. Dari pada di otak-atik nanti malah gagal panen." Petani lain coba menyindir pak Karso.

Pak Karso tersenyum mendapati sindiran tersebut. Beliau yakin setiap usaha tidak akan mengingkari hasil. Hingga masa panen pun tiba. Ladang kopi milik pak Karso nampak sepi. Pohon-pohon kopi hanya menghasilkan beberapa blok kopi di setiap batangnya. Pak Karso gagal dalam percobaannya kala itu. Beliau pun mendapat cibiran yang begitu menyakitkan. Namun pak Karso tak gentar ataupun terpuruk. Meskipun ada rasa sedih merasuk dalam jiwanya, tetapi semangat dan keteguhan pak Karso terus bertambah.

Beliau kembali bangkit dan mengumpulkan kekuatan untuk melakukan inovasi dan percobaan dalam mengembangkan tanaman kopinya. Beliau memulainya dengan optimis demi mencapai keberhasilan. Ketekunan dan besarnya keyakinan beliau membuat semangatnya terus membara. Semua terbayarkan pada masa panen berikutnya. Kopi di ladang pak Karso tumbuh subur dan menghasilkan biji kopi yang sangat banyak. Tidak hanya berbuah banyak tetapi juga memiliki kualitas kopi unggulan. Setiap pohon kopi ditumbuhi biji kopi pada setiap batangnya. Begitu rimbun dan padat hingga ladang pak Karso nampak sesak dipenuhi oleh biji kopi.  Senyum bahagia pak Karso berseri sepanjang memanen kopi di ladangnya. Bahagia menyelimuti panennya kala itu. Semua jerih usahanya membuahkan hasil yang luar biasa. Karena keyakinannya tetap teguh bahwa setiap usaha tidak akan mengingkari hasil.

Keyakinan pak Karso ini mencerminkan sebuah arti dari nama yang disandangnya. Karso atau Karsa, secara bahasa memiliki arti kekuatan; keyakinan: atau kehendak pada jiwa yang akan mendorongnya untuk bertindak demi mencapai tujuannya. Pak Karso menyadari bahwa sebuah tujuan tidak akan tercapai dengan mudah. Perlu adanya kekuatan dan kehendak yang optimal sehingga dapat meraih apa yang diinginkan. Begitulah yang dilakukan oleh pak Karso. Beliau berusaha mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Dengan ilmu dan teknik baru yang beliau pelajari, ladang kopinya dikelola agar dapat menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi dan jumlah yang banyak.

Kini pak Karso sudah berjaya. Anak-anak beliau mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Para petani yang dulu mencibir dan mengejeknya pun mulai mengikuti jejaknya. Mereka belajar pada pak Karso untuk mendapat hasil kopi yang melimpah dan berkualitas seperti milik pak Karso. Dengan senang hati dan penuh kesederhanaan, pak Karso membagi ilmu pada petani lain. Pak Karso memicu semangat para petani agar terus berusaha hingga mencapai hasil yang maksimal. Pak Karso menebar keyakinan pada jiwa para petani hingga semua bekerja penuh optimisme akan hasil yang dicapai.


"Setiap usaha tidak akan mengingkari hasil. Meski harus berpayah dan bersusah, namun kelak akan mendapat hasil yang maksimal. Tetap berusaha dan berkarya demi mencapai keberhasilan."
(Dwi Nur Tirta)



#30DWCjilid13
#Day26
#tema_Karsa
#Odopfor99days


Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta