√Menuntut Ilmu di Universitas Kehidupan dengan Adab Yang Benar
Header catatantirta.com

Menuntut Ilmu di Universitas Kehidupan dengan Adab Yang Benar


Apa pendapat anda tentang " Universitas Kehidupan " ?


Menurut saya, universitas kehidupan yaitu wadah atau tempat dimana setiap orang / individu belajar tanpa batas. Semua menuntut ilmu sepanjang hidupnya. Berbagai pelajaran ada di universitas kehidupan. Mulai dari lingkup terkecil hingga cakupan yang sangat luas.
Dalam universitas kehidupan juga tersedia banyak guru. Semua bisa menjadi guru dan murid, karena perannya bisa bergiliran.

Universitas kehidupan juga menyediakan banyak media pembelajaran yang mana setiap individu bisa memilihnya sesuai dengan  bakat, minat, dan kemampuannya masing - masing.
Adalagi yang perlu diketahui bahwa dalam menempuh pendidikan di universitas kehidupan tidak hanya berupa rupiah, karena ilmu bisa diperoleh dimana saja. Tinggal memilih dan menjalankannya sesuai dengan pribadi masing - masing. Siapkan tekad dan mental yang kuat demi mencapai ijasah kelulusan dari universitas kehidupan.

Ijasah dari universitas kehidupan bukan berupa selembar kertas berisi nilai Indeks Prestasi yang terwakili oleh angka dan huruf. Ijasah itu berupa rasa syukur atas segala nikmat yang diperoleh dari ujian kehidupan dari Sang Maha Hidup. Pembelajaran dalam menghadapi latihan kesabaran, keikhlasan, dan keimanan. Apabila mampu melampui semua ujian tersebut, maka sebuah kelulusan didapat berupa rasa syukur dan kesederhanaan.

Menggenggam ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari universitas kehidupan. Kemudian mengaplikasikannya dalam keseharian. Tak lupa pula mengamalkannya sebagai sebuah manfaat bagi individu lain, karena sejatinya ilmu yang baik adalah yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Belajar di universitas kehidupan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja serta dengan guru yang berbeda - beda. Selama nafas berhembus dan nyawa masih bersama raga, maka menuntut ilmu di universitas kehidupan akan terus berlangsung. Ujian demi ujian pun akan datang seiring dengan kenaikan kelas yang telah ditempuh dari berbagai ujian kehidupan. Tinggal bagaimana mempelajarinya, mengamalkannya, dan kemudian membaginya sebagai bentuk rasa syukur atas ilmu yang didapat dari universitras kehidupan.

Nah, dalam universitas kehidupan ini, saya berniat atau punya keinginan untuk menekuni ilmu menuju kehidupan keluarga bahagia dunia akhirat. Insya Allah.
Apakah ilmu ini ada di universitas kehidupan?
Saya rasa ada, karena setiap manusia ingin hidup bahagia.
Lalu mengapa ingin menuju kehidupan keluarga yang bahagia dunia akhirat?
Tentu saja faktor utamanya karena kini saya telah berkeluarga. Saya telah menikah dengan laki - laki hebat pilihan saya sendiri dan telah diamanahi seorang anak perempuan. Saat saya menulis ini usianya menginjak 4 tahun.

Bagi saya yang kini telah menjadi istri dan seorang ibu, sangat penting untuk mempelajari berbagai ilmu yang menunjang kehidupan saya. Kehidupan yang saya harapkan bisa berjalan dalam kebahagiaan, keharmonisan, berkecukupan, dan tidak kekurangan suatu apapun. Kehidupan yang diiringi oleh rasa syukus atas nimat Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada saya dan keluarga tercinta. Berusaha menggali ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari - hari. Mengikuti ajaran - ajaran sesuai syariat Islam hingga mencapai kehidupan yang bahagia dunia hingga akhirat.
Salah satu jalan yang saya tempuh untuk mewujudkan cita - cota saya itu adalah dengan terus belajar tentang cara menjadi istri yang baik bagi suami. Belajar tentang cara mendidik anak sesuai dengan fitrahnya. Menggali, membimbing serta mengarahkan potensi bakat yang terlihat pada anak. 

Pembelajaran yang saya lakukan diantaranya yaitu mencari ilmu dan informasi yang saya butuhkan melalui buku, media online, sharing teman, dan mengikuti beberapa kelas online tentang parenting.
Sumber ilmu yang kini sedang saya jalani yaitu salah satunya menjadi salah satu pelajar di Institut Ibu Profesional ( IIP ). Berdasar informasi dari beberapa teman, media online, dan melakukan pengecekan sendiri, saya memutuskan untuk bergabung di IIP. Saya merasa di sini akan mendapat banyak ilmu yang bermanfaat dan menunjang cita - cita saya.

Sesuai dengan namanya yaitu Institut Ibu Profesional, saya berharap bisa menjadi seorang ibu yang profesional di segala bidang rumah tangga sebagai wanita, istri dan ibu dalam kehidupan saya. Semoga ilmu yang akan saya dapatkan bisa bermanfaat bagi diri saya, keluarga dan orang - orang disekitar saya.

Pada materia awal di Institut Ibu Profesional, saya mendapat ilmu tentang Adab Menuntut Ilmu. Dari materi yang disampaikan, membuka wawasan saya bahawa ternyata menimba ilmu dan membagi ilmu itu ada aturannya. Ada adab yang perlu dilakukan agar ilmu itu menajdi berguna. Berikut beberapa Adab Menuntut Imu yang saya dapatkan dari kuliah perdana di Institut Ibu Profesional :
1.      Adab pada diri sendiri
Sebagai penuntut ilmu, hendaknya membuka hati dan pikiran secara ikhlas agar ilmu yang diperoleh dapat masuk dengan baik. Menyediakan waktu khusus untuk menuntut ilmu, kemudian mengutamakannya saat proses pelajaran dimulai. Ketika mendapatkan sebuah ilmu, hindari rasa "sok" tahu atau lebih pintar. Belajar sungguh - sungguh atas ilmu yang dipelajari dan menyelesaikannya hingga tuntas. Terakhir yaitu mengerjakan tugas yang didapat dari ilmu tersebut, karena melalui tugas akan mempermudah kita dalam mengamalkan ilmu tersebut.
2.      Adab terhadap guru / penyampai ilmu
Seorang pembelajar atau murid hendaknya mencari ridho dari guru dan menghormatinya serta mendekatkan diri pada Sang Penguasa Ilmu. Bentuk dari penghormatan terhadap guru yaitu tidak mendahului guru ketika sedang memberi pengetahuan, hindari membarengi guru saat berbicara, jangan memotong pembicaraan, dan hendaknya menyimak ketika guru berbicara. Perhatikan dengan baik ketika guru sedang menjelaskan agar tidak terjadi pengulangan. Sebagai penuntun ilmu berusaha meminta keridhaan guru merupakan sebuah penghargaan atas ilmu yang bermanfaat. Salah satu caranya yaitu dengan meminta ijin ketika ilmu tersebut akan disampaikan pada orang lain. Apabila sedari awal guru sudah memberi kewenangan, maka cantumkan nama guru sebagai bentuk penghormatan.
3.      Adab terhadap sumber ilmu
Sumber ilmu dapat berupa buku, CD / DVD, Modul, dan lain - lain. Perlakukan sumber - sumber ilmu tersebut dengan baik. Letakkan di tempat yang layak agar terjaga dan tidak mudah rusak. Hendaknya tidak menduplikat atau mengcopy tanpa ijin dan hindari membeli produk - produk bajakan. Apabila sumber ilmu tersebut berupa sumber online yang sudah marak dipakai, maka cantumkan sumbernya dan hindari kata "copas dari grup sebelah ".

Setelah mempelajari dan memahami ketiga adab menuntut ilmu tersebut, saya akan berusaha memperbaiki cara dalam menuntut ilmu agar menjadi lebih bermanfaat. Saya akan memulainya dari buku - buku yang telah saya miliki. Membersihkannya dari debu - debu yang melekat, mengatur tata letaknya agar lebih teratur dan rapi. Ketika membaca buku dan belum selesai, maka saya akan menggunakan kertas pembatas agar buku tetap baik tanpa ada lipatan di sana - sini. Berhubung belum memiliki rak / lemari khusus untuk menyimpan buku, maka saya akan berdiskusi dengan suami untukvmenyisihkan sebagian rejeki demi membelinya agar menjadi tempat yang nyaman dan mudah ketika hendak membacanya.

Saat ini saya juga sedang belajar dan menekuni bidang literasi. Berbagai sumber buku dan sumber online sering saya gunakan untuk menunjang tulisan yang saya buat. Saya selalu mencantumkan sumbernya, namun setelah mengetahui adab menuntut ilmu ini saya akan lebih detail lagi ketika melampirkan sumber yang menyokong tulisan.

Ada satu niatan saya yang belum terealisasi yaitu bersilaturahim ke tempat guru - guru yang pernah membimbing dan mendidik ketika duduk di bangku sekolah. Kondisi saya yang kini merantau membuat rencana itu sering terlewatkan. Adab menuntut ilmu terhadap guru merupakan teguran bagi saya agar lebih menghormati para guru dengan cara bersilaturahmi pada mereka. Saya akan mengusahakannya ketika saya pulang ke kampung halaman. Saya akan coba mengagendakan waktu khusus untuk mengunjungi para guru. Dimulai dari guru Sekolah Dasar dan semoga bisa mencapai semua guru. Biasanya melalui kegiatan reuni bisa bertemu dengan para guru. Nah dari sini saya juga bisa menyapa mereka.

Menuntut ilmu itu ada aturan / adab yang mengikat agar ilmu menjadi berkah dan bermanfaat.
Semoga saya bisa melaksanakannya dengan baik. Menuntut ilmu dengan cara / adab yang benar dan membaginya agar terus bermanfaat. Bagi diri saya, keluarga, dan orang lain.




Referensi :
~ Materi Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 5 tentang " Adab Menuntut Ilmu ".
~ Diskusi Ringan Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 5 tentang " Universitas Kehidupan ".
~ Pengalaman Pribadi







#NHW1
#KelasMatrikulasiBekasiIIPBekasi2
#Day1
#KuliahMatrikulasiBatch5
#AdabMenuntutIlmu
#RuangMenulis
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
#Odopfor99days24Jan18

2 komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta