Kupandangi bingkai setia tergantung di tempat kami bercengkrama.
Sakral berselimut tradisi yang begitu kental.
Kami merancang sebuah tema yang indah. Menyusun satu demi satu
segala yang dibutuhkan. Mulai dari karpet hijau hingga singgasana memadu cinta.
Semua kami persiapkan dengan cermat. Mengharap sebuah kesempurnaan dan akan
menjadi kenangan manis tak terlupakan.
Aku tak sengaja menemukannya diantara benda - benda bersejarah
yang telah tersusun rapi. Rasa malas selalu menggelayut, terbayang debu setebal
satu centimeter, pasti akan sangat menyesakkan dadaku. Topeng pelindung wajah,
sapu dan pasangannya, serta pakaian tak guna telah kupersiapkan. Sudah lama aku
tidak menyambanginya. Meski di sana tersimpan banyak kenangan, rumah laba -
laba selalu menghalangi langkahku. Kali ini dengan sangat terpaksa kuseret segala
energi. Benar saja, sudah waktunya dia dijamah. Semua benda berselimut debu.
Maha karya para galagasi memenuhi setiap celah. Dengan cepat kubasmi semuanya.
Menata kembali barang - barang antik tak ternilai dengan rupiah.
Di sanalah aku menemukannya. Diantara kumpulan lembar kecil
bercorak anggrek ungu menggodaku. Kuintip isinya. Takjub. Coretan tinta khas di
jamannya.
"Peraduan berbalut akar - akar menjalar. Altar hijau segar
bertabur kelopak jingga. Putih di setiap pilarnya sebagai lambang sucinya ikatan
kita. Kanan dan kiri penuh berkumpul para penebar wangi dan lambang cinta.
Memenuhi setiap sudut mata memandang. Impian sederhana, antara diriku dan
dirinya"
Untaian isi hati dan
mimpi seorang bakal ratu. Memantik gejolak di jiwa. Hingga akhirnya kamipun
ingin mewujudkan mimpi itu.
Dekorasi sudah mantap. Juntaian bunga - bunga indah siap merekam
setiap episode kebahagiaan. Meja - meja bundar beralas putih bersih. Di
kelilingi renda - renda berkilau. Kedipan cahaya seolah menggoda, mengajak
semua tersenyum gembira. Buket sederhana khas para pemuja cinta telah siap
digenggam. Semua tersenyum menyambut hari penuh suka cita.
"Happy Silver Anniversary, Mama, Papa. Kami semua
menyayangi kalian"
Peluk hangat berderai bulir bahagia. Semoga langgeng hingga ajal
menyapa.
Peraduan Impian |
Posting Komentar