Oleh - oleh apa yang biasa dibawa dari kampung halaman? Biasanya orang akan membawa jenis makanan yang menjadi khas dari kampung tersebut. Kota tempat saya dibesarkan, Pemalang, mempunyai jajanan khas yang bisa dijadikan oleh - oleh yaitu Khamir dan ogel - ogel. Selain makanan ada juga nanas madu khas kecamatan Belik yang mantap rasanya. Nanas madu ini bisa dijadikan buah tangan.
Pulang kampung kemarin, saya membawa oleh - oleh yang berbeda. Bukan khamir, ogel - ogel ataupun nanas madu. Kali ini yang saya bawa adalah beberapa jenis tanaman yang ada di halaman rumah mama. Gratis, tidak pakai bayar. Beberapa tanaman itu adalah Melati, lidah buaya, kaktus, kamboja jepang, dan bunga tapak dewa. Tanaman ini akan saya tanam sendiri di halaman mini rumah saya.
Sebenarnya di dekat rumah ada toko tanaman. Tetapi, rasanya berbeda jika membawa tanaman dari rumah mama.
Agak aneh memang, untuk apa membawa tanaman yang mudah di dapat di toko tanaman. Entahlah, saya merasa ada yang spesial dengan tanaman yang berasal dari rumah mama. Saya merasa membawa sebagian halaman tempat saya dibesarkan. Halaman yang setiap sore saya bersihkan sebelum pergi mandi. Pemandangan depan rumah yang sederhana dan biasa saja, namun saya selalu ingin melihatnya. Menikmati lantunan daun yang tertiup sang bayu. Menghirup wangi melati yang merekah di pagi hari. Harumnya masih terngiang hingga esok hari.
Tanaman - tanaman ini akan menjadi obat mujarab ketika jauh dari rumah. Sebagai penawar ketika rindu melanda. Kerinduan suasana rumah yang sejuk dan sederhana. Selain tanaman, saya juga membawa serta tanah dari halaman rumah. Ini sebagai media penyesuaian agar tanaman dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Dengan tambahan tanah lembang dan pupuk kompos sebagai media tambahan, berharap mereka bisa hidup subur.
Saya akan berusaha merawat kalian. Tumbuhlah dengan baik, karena kalian adalah penawar dikala kerinduan ini mendera.
#SMANSAMenulis05
#TantanganMenulis30hari
#September
Posting Komentar