√Ulasan Novel Sendiri Karya Tere Liye
Header catatantirta.com

Ulasan Novel Sendiri Karya Tere Liye

Jika kamu ingin melihat dunia lebih luas, maka bacalah buku.

Tere Liye selalu menghadirkan buku - buku atau novel yang berkualitas. Isinya tak hanya cerita fiksi dan khayalan semata, namun banyak bumbu pengetahuan di dalamnya. Dari semikan banyak buku karya Tere Liye hampir semuanya berisi ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi yang disatukan dalam rangkaian cerita. Selain itu juga seringkali diselipkan adat istiadat atau budaya dari berbagai daerah. Tak hanya di Indonesia juga di dunia.

Kami ini saya mau mengulas novel berjudul Sendiri. Novel yang sudah selesai saya baca sejak satu minggu yang lalu. Namun karena satu dan dua hal baru bisa menuliskan ulasannya. Tentu saja ulasan versi saya yang masih jauh dari kata sempurna.

Identitas Novel

Judul                     : Sendiri
Penulis                  : Tere Liye
Penerbit                : PT. Sabak Grip Nusantara
Tahun Terbit         : 18 Oktober 2024
ISBN                    : 9786238882281
Jumlah Halaman  : 318 halaman
Tebal Buku          : 20 cm
Genre                   : Novel Umum ( > 15 Tahun )
Harga                   : Rp. 105.000 ( Pulau Jawa )

Blur Novel

Sendiri

Tidak ada yang abadi di dunia ini. Lautan bisa mengering.
Gunung bisa rata. Benua terpisah, bersatu, dan terpisah
lagi. Apalagi cinta pasangan manusia. Sehebat apapun cinta
tersebut, pasti akan berakhir. Waktu akan menelannya.

Inilah kisah tentang seorang laki - laki 70 tahun, yang
ditinggal istrinya meninggal setelah lama menikah,
menghabiskan waktu bersama-sama. Saat hari itu tiba, apa
yang harus dia lakukan? Bagaimana dia akan melewati sisa
hidupnya? Menjalani hari demi hari?

Apakah hidupnya masih seru? Apakah masih ada
petualangan spesial baginya?
Atau hanya tersisa. Sendiri.

Sudut Pandang Novel

Novel Sendiri menjadi buku penutup karya Tere Liye di tahun 2024. Kemudian di awal tahun 2025 ada novel terbaru dari serial Bumi yang berjudul Aldebaran 1. Novel berjudul Sendiri menggunakan sudut pandang orang ketiga atau POV3. Seseorang yang menjadi saksi dari semua kejadian yang ada di dalam cerita.

Berawal dari kejadian meninggalnya salah satu tokoh hingga semua petualangan selesai. Semua diceritakan oleh pandangan orang ketiga.

Latar dan Setting

Novel Sendiri merupakan cerita fiksi yang endingnya plot twist banget. Saya sampai syok begitu sampai di bagian akhir cerita.

Latar dari novel ini adalah sebuah rumah sederhana yang berdiri kokoh dan nampak cantik meski berada di desa yang cukup jauh dari perkotaan. Rumah dengan dominasi kayu memberi kesan antik menghadap ke gunung yang indah.

Alamnya masih sangat asri. Kehidupan masyarakatnya rukun dan sejahtera. Di sanalah dua orang yang saling menyayangi tinggal. Mereka memutuskan untuk menghabikan hari tua bersama di desa yang damai.

Berpindah dari lingkungan desa yang indah dan menawan, setting dan latar dari novel Sendiri ini berpindah jauh. Sebuah keajaiban dan teka - teki terbongkar. Dunia yang dipijak tak lagi sama seperti dunia sebelumnya. Bahkan usia dan raga pun berubah.

Di sinilah letak keunikan novel Sendiri. Berubah dari kehidupan biasa ke kehidupan yang tidak masuk di akal. Kemudian semua bermuara di ujung yang tak terduga. Kalian wajib baca dari awal sampai selesai tanpa memotongnya. Harus versi lengkap agar bisa merasakan tantangan dan kejutannya.

Alur Cerita

Novel Sendiri menggunakan alur campuran yaitu maju dan mundur. Alur maju ketika menceritakan kehidupan sehari-hari dengan banyak kejadian. Kemudian berulang kali mundur mengenang kembali kisah-kisah yang pernah dilalui. Jalan cerita yang maju mundur ini memberi banyak makna bahwa masa lalu merupakan bagian dari masa depan. Jika di belakang menjadi kenangan, maka masa depan menjadi sebuah impian dan cita-cita.

Ulasan Novel Sendiri

Awal mula saya membeli novel ini tentu saja karena menyukai karya-karya Tere Liye yang tidak pernah gagal membuat kisah yang menakjubkan. Fiksi yang digabungkan dengan banyak nrealita dan juga mitos yang berkembang. Baik di dalam negeri, Indonesia maupun di luar negeri. Ulasan novel Sendiri sedikit berbeda dari novel lainnya. Ada plot twist yang jauh dari prasangka saya dan mungkin juga pembaca lainnya. Sebab dilihat dari judulnya saja, Sendiri, seharusnya menggambarkan kehidupan seseorang yang sendirian. Entah itu ditinggal orangtua, saudara, keluarga, atau istri dan anak. Secara awam ketika membaca judulnya tentu saja kita akan berpikir bahwa novel ini berisi kenangan-kenangan seseorang tentang orang lain yang pernah mengisi kehidupannya. Ditinggal jauh oleh orang-orang yang disayang dan menyayanginya.

Saya akan spill sedikit tentang isi dari novel Sendiri ini

Dibuka dengan kabar meninggalkan seorang wanita yang tinggal di pedesaan bersama suaminya. Beliau bernama Susi dengan suami usia 70 tahunan bernama Bambang. Dua nama yang Indonesia banget dan ramah dibaca juga di dengar. Kepergian Susi baru disadari oleh suaminya ketika matahari sudah mulai menggeliat di ufuk timur. Susi yang biasanya bangun lebih cepat dan melakukan berbagai aktifitas tiba-tiba masih tenang di ranjangnya.

gemparlah satu desa atas kabar kepergian Susi yang sangat mendadak. Mulai dari teman-teman dekatnya, tetangga, saudara, dan juga kerabat yang jauh. Tentu saja yang paling kehilangan adalah Bambang sebagai teman hidup dan empat anak mereka yang jauh di perantauan. Satu yang unik dan cukup mengejutkan dalam peristiwa kematian Susi adalah alam ikut berduka. Angin bertiup tenang, langit tampak mendung, hingga matahari pun sendu di pagi itu. Ditambah lagi aneka binatang berdatangan ke rumah Susi. Sebuah pemandangan yang janggal sebab burung hingga rusa gunung datang ke rumah Susi. Mereka seolah-olah ikut berduka dan memberikan penghormatan terakhir untuk Susi.

Kepergian Susi yang mendadak membuat Bambang limbung. Sepanjang prosesi melepas Susi, Bambang hanya terdiam tanpa air mata menetes sedikit pun. Ternyata Susi pernah meminta Bambang untuk tidak menangis ketika ia berpulang lebih dulu.

Hari terus bergerak. Kepergian Susi membuat Bambang diam. Sedikit sekali ia berbicara. Bahkan makanan pun taka ada yang masuk ke mulutnya. Putri sulung Bambang setia menemani masa-masa berkabung. Hingga suatu hari, Bambang bermimpi. Mimpi yang terlihat sangat nyata hingga membuatnya yakin bahwa istrinya masih hidup.

Bambang pun mencoba mengingat masa-masa ketika bersama Susi. Menata kembali awal pertemuan mereka hingga akhirnya menikah. Analisanya menunjukkan bahwa Susi berada di suatu tempat dan ia bisa menemuinya. Bambang juga mengamati tiga hewan kesayangan Susi yang sudah ada sejak mereka berjumpa. Satu demi satu petunjuk dikumpulkan hingga akhirnya Bambang benar-benar berhasil menemukan jalan untuk mencari Susi.

Nah, perjalanan Bambang mencari Susi ini menjadi titik seru dari jalannya cerita di novel Sendiri. Pencarian yang unik dan juga kadang tidak masuk akal. Jika kalian membaca dengan sudut pandang dunia nyata, maka akan terasa aneh. Namun gunakan imajinasi kalian agar bisa ikut masuk dalam ruang cerita ini.

Kelebihan Novel Sendiri

Novel sendiri menjadi buku bacaan saya ketika menunggu buku baru dari serial Bumi. Setelah novel Aldebaran 1 yang terbit di bulan Januari 2025, saya belum membeli buku baru hingga April 2025. Novel ini saya dapatkan dari Paket Combo yang ditawarkan pada toko online resmi di market oranye.

Mulai dari cover depan hingga belakang tentu saja novel Sendiri sangat menarik. Berwarna biru gelap mendekati hitam yang mennadakan kesepian di masa tua. Saat membuka episode pertama saya langsung tertarik. Novel Sendiri menjadi novel karya Tere Liye pertama yang saya tuntaskan dengan sekali duduk. Novel-novel lain biasanya membutuhkan waktu minimal dua hari untuk selesai membacanya. Namun novel Sendiri berhasil menghipnotis saya untuk menuntaskannya malam itu juga. Ya saya begadang hingga pukul 00.30 wib hingga tamat di halaman terakhir. Rekor terbaru bagi saya.

Tere Liye selalu memasukkan beragam ilmu, teknologi, sains, adat, budaya, mitos, dan juga keberagaman dalam novel bikinannya. Spesial pada novel Sendiri ini Tere Liye menggunakan imajinasinya untuk mencari seseorang yang telah pergi ke dimensi lain. Menarik kan? Tentu sangat menarik.

Kekurangan Novel Sendiri

Bicara soal kelebihan tentu saja diikuti oleh kekurangan. Namun sayangnya untuk setiap karya dari Tere Liye jarang sekali ada kekurangannya. Hampir semua novel tere Liye berisi hal-hal baik, unik, dan bermanfaat. Jadi Sahabat, jika saya harus menunjukkan kekurangan novel Sendiri ini maka jawabannya adalah tidak ada. Jika kalian penasaran, makan segera bawa pulang dan baca hingga tamat. Kalian akan merasakan imajinasi yang mengagumkan.

Bagaimana Sahabat?

Penasaran dengan petualangan Bambang mencari istrinya di dimensi lain?

Segera checkout atau bawa pulang novel Sendiri. pastikan kalian beli yang asli ya, jangan bajakan.

Salam literasi.
‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta