Ayo kulineran
Hai sahabat Tirta,
Catatan Tirta masih menuliskan tentang perjalanan Keluarga Jejak Lampah di kota Solo, Jawa Tengah.
Ada beberapa agenda yang sudah kami susun ketika berkunjung ke Solo. Mulai dari tempat-tempat wisata sampai kuliner khas kota Solo. Semua sudah disusun dengan detail informasi terbaru alias uptodate. Meskipun hasilnya tidak semua berjalan sesuai rencana, tetapi kami tetap senang dan bersyukur sudah meninggalkan kenangan di Solo.
Sate Buntel Khas Solo
Rasa sate buntel yang khas dan penyajiannya yang unik menjadi alasan banyak orang menyukainya. Cara penyajian sate buntel berbeda dengan sate kambing atau ayam pada umumnya. Sate buntel ukurannya cukup besar sehingga dibuat dengan tusuk sate yang lebih besar semacam sumpit.
Selain menggunakan tusukan yang lebih besar, sate buntel disajikan dengan siraman sambal kecap yang berisi tomat, cabai, bawang merah, irisan kubis, dan juga perasan jeruk limau. Perbaduan kecap yang manis dengan aneka tambahan lainnya memberi sensasi manis, pedas, dan segar saat memakan sate buntel ini.
Menurut informasi yang kami dapat, sate buntek ini terinspirasi dari kuliner negara Timur Tengah yaitu kebab. Dulu negara Timur Tengah pernah melakukan ekspedisi perdagangan ke wilayah Solo. Dari sinilah masyarakat mulai mengenal aneka masakah negara lain termasuk kebab.
Ibarat jaman sekarang ketika menciptakan sesuatu yang baru, makan masyarakat kota Solo berhasil melakukan DIY dari kebab menjadi sate buntel.
Pengalaman Makan Sate Buntel
Pertama kali sampai di , kami sempat kesulitan mencari tempat parkif. Saat itu sudah banyak pengunjung yang datang dan menikmati aneka hidangan pilihan. Beruntung tukang parkir mengarahkan kami sehingga bisa mendapat tempat berhenti yang tepat.
Tanpa ragu kami langsung mencari tempat duduk. Kemudian melihat menu yang ditawarkan dan tentu saja kami memilih sate buntel sebagai menu makan malam.
Tidak menunggu lama, pesanan kami pun datang. Aroma khas lemak bakar menyeruak memenuhi rongga hidung kami. Kami sempat terkejut ternyata ukuran sate buntel benar-benar besar. Satu porsi sate buntel hanya berisi 2 tusuk sate namun kami rasa ini akan membuat perut kenyang dalam waktu singkat.
Sate buntel tersaji sangat menggoda. Kami pun segera menggigit dan merasakan sate buntel yang terbuat dari daging cincang berlapis lemak. Benar-benar rasanya khas berbeda dari sate biasa. Terlebih lagi disiram kuah kecap yang segar dan manis menambah nikmatnya sate buntel.
Malam itu lidah kami dimanjakan oleh sate buntel khas solo dan kuliner lainnya. Kami puas dan senang bisa makan sate buntel lamgsung dari kota asalnya. Sepertinya di tempat kami tinggal belum ada yang menjual sate buntel semacam ini.
Sahabat yang penasaran dengan bentuk, ukuran, dan rasa dari sate buntel khas Solo, wajib banget mampir dan mencicipinya langsung dari Solo.
Posting Komentar