√Puasa Minggu Ke Dua Tahap Kepompong
Header catatantirta.com

Puasa Minggu Ke Dua Tahap Kepompong



Target puasa yang saya rencanakan masih sama seperti minggu pertama. Puasa gawai memang butuh perjuangan lebih. Terutama pada situasi seperti sekarang dimana anak-anak SFH dan suami WFH.

Anak melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan panduan media online. Ini membuat saya sering memegang gawai dan tergoda untuk berselancar.

Berikut target puasa minggu ke dua :
  1. Need Improvement : Menyetrika siang tanpa daring, menyetrika malam tanpa daring, pakaian kering sudah setrika tanpa sisa, mencuci tanpa daring.
  2. Very good : Menyetrika malam tanpa daring, menyetrika siang tanpa daring, mencuci tanpa daring, pakaian kering ada sisa setrika.
  3. Satisfactory : Menyetrika malam tanpa daring, menyetrika siang dengan daring, mencuci dengan daring, pakaian kering ada sisa setrika.
  4. Need Improvement : Menyetrika malam dengan daring, menyetrika siang dengan daring, mencuci dengan daring, pakaian kering ada sisa setrika.

Pencapaian puasa minggu ini sangat acak. Kalau dibuat grafik ataupun diagram maka akan naik turun seperti gelombang laut.

Hari Pertama (30 Maret 2020)
Bertepatan dengan hari senin dan kondisi badan kurang fit setelah 5 hari menjadi guru pendamping dan dua hari bebenah rumah. Beruntung suami masih WFH dan bisa membantu menghandle anak-anak. Saya lebih banyak rebahan dan gawaipun jarang disentuh.
Meski gawai lebih banyak puasa, tetapi pekerjaan domestik juga libur.
Jadi, badge Need Improvement saya sematkan.

Hari ke dua (31 Maret 2020)
Masuk puasa hari ke dua, Alhamdulillah kondisi membaik. Semangat meningkat sampai-sampai seluruh pekerjaan domestik yang terbengkalai langsung beres. Gawai sangat jarang dipakai untuk berselancar di medsos, hanya digunakan memantau SFH nya anak sulung.
Badge Excellent saya sematkan dengan penuh senyum dan doĆ , semoga bisa bertahan.

Hari ke tiga (01 April 2020)
Ternyata merapel pekerjaan domestik membuat lelah badan dan pikiran. Hasilnya ada nada suara yang naik saat mendampingi anak sulung belajar di rumah. Suami yang masih WFH berhasil meredakan dan menurunkan oktaf dan emosi yang hampir kacau. Menyetrika siang terlewat karena saya memilih ikut tidur siang bersama anak-anak agar tetap waras. Menyetrika malam diselingi dengan daring karena kabar Covid 19 semakin merebak.
Badge Satisfactory saya sematkan.

Hari Ke empat (02 April 2020)
Pandemi Covid 19 membuat SFH diperpanjang. Jadwal pengayaan anak sulung pun menjadi terganggu sehingga sekolah memutuskan untuk melaksanakan pengayaan di rumah. Para guru memberi penjelasan melalui videl yang dikirim pada grup percakapan tiap kelas.
Anak sulung yang mulai jenuh dengan proses belajar di rumah, nampak enggan mengerjakan soal pengayaan.
Saya mencoba fokus pada si sulung agar SFH berjalan lancar. Dengan banyak drama, semua tugas si sulung selesai ketika waktu shalat Dzuhur tiba.
Berhubung saya fokus dengan anak sulung,  maka pekerjaan domestik terbengkalai. Gawai lebih banyak diaktifkan. Selain untuk monitoring grup sekolah, tetapi juga sebagai hiburan saya agar tetap calm mendampingi si sulung yang sedang jenuh.
Badge Need Improvement terpaksa saya sematkan.

Hari Ke Lima (03 April 2020)
Pengayaan anak sulung masih berlanjut. Begitupun dengan rasa jenuhnya yang masih menggelayut. Saya pun memutuskan kembali untuk fokus mendampinginya. Namun, saya tetap mengupayakan agar pekerjaan domestik berjalan lancar. Kegiatan mencuci berjalan aman tanpa gawai. Pakaian kering terlambat dilipat. Malamnya menyetrika sedikit karena fokus diri beralih ke gawai yang sedang ramai memantau Covid 19.
Badge Satisfactory saya sematkan.

Hari Ke Enam (04 April 2020)
Akhir pekan membuat suasana rumah menjadi lebih santai. Anak sulung pun melepas kejenuhan belajarnya. Saking santainya, saya dan keluarga lebih banyak rebahan dan main games daripada melakukan aktifitas lain.
Pekerjaan domestik di siang hari hampir semuanya terlambat. Meskipun ending nya selesai, tetapi waktunya lebih lama. Efek dari rebahan ini terasa sampai malam, sehingga malam pun tidak menyetrika. Gawai lebih sering ditatap sebagai pelengkap rebahan.
Badge Satisfactory saya sematkan.

Hari Ke Tujuh (05 April 2020)
Pekerjaan domestik berjalan lancar dengan sedikit daring. Namun, siang hari saya memilih untuk daring daripada menyetrika. Begitupun malam hari, saya memilih untuk tidur awal agar bisa menyelesaikan domestik lebih cepat.
Badge Need Improvement saya sematkan.

Kesimpulan puasa di minggu ke dua ini, perlu banyak improvement karena rasa jenuh sedang mengelilingi akibat dari pandemi Covid 19.




#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta