Dia adalah teman baikku. Dia yang
paling setia denganku. Dimanapun aku berada, maka sudah pasti ada dia di sana.
Kapanpun aku membutuhkannya, dia selalu setiap menemaniku. Akan menjadi tidak
sempurna jika dia tidak membersamaiku. Bahkan langkahku menjadi gontai jika dia
bersembunyi karena kebodohanku. Susah payah aku harus menemukannya. Menyusuri
setiap sudut habitatku demi menggenggam kembali dirinya. Ah, apalah aku tanpa
dirimu disisiku.
Benar saja, pernah suatu ketika aku
mengacuhkannya. Dia pergi entah kemana. Menghindar dari pandanganku. Sepertinya
dia marah karena aku berdiam diri di dalam rumah sehingga tidak mengajaknya
bermain di luar. Aku bingung. Aku gelisah. Hampir saja aku putus asa karena tak
kunjung berjumpa dengannya. Sepertinya dia bersungguh - sungguh ingin
menghilang dari hidupku. Berputar tubuhku mencarinya. Mengukur celah demi celah
di semua sisi yang mungkin menjadi tempat persembunyiannya. Hingga tiba - tiba
kakiku menginjak sesuatu.
Kraaaak....,
Dengan terpaksa aku berpaling
mencari teman baru. Aku tidak mungkin bersamanya lagi. Dengan keadaannya yang
tak lagi utuh.
Bukan karena aku tidak bisa
menerima dia apa adanya. Tapi karena dirinya yang telah berubah membuatku harus
menyingkirkannya dari hidupku.
Maafkan aku, teman. Aku tidak bisa
menerima keadaanmu. Meski kamu sudah lama mendampingi setiap langkahku, namun
kondisi mengharuskanku untuk berpaling darimu. Aku tidak akan melupakanmu,
karena telah banyak memory indah terukir bersamamu. Aku tetap mengenangmu
melalui bingkai - bingkai yang tepajang indah. Begitu pula semua kebersamaan
kita yang terekam dan tersimpan indah di smartbook dan gawaiku. Aku bisa terus
menatapmu di sana, bersama kenangan kita.
Kini, aku sudah mengganti tempatmu
dengan yang lain. Aku bahagia pernah bersama denganmu. Dirimu yang sangat
mengerti akan kebutuhanku. Membuat dunia menjadi lebih terang dan indah.
Terima kasih teman lamaku. Kamu
yang telah menjadikan hidupku lebih berwarna.
#RuangMenulis
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
Terbingkai |
Posting Komentar