√Liburan Sekolah Hari Ke-2
Header catatantirta.com

Liburan Sekolah Hari Ke-2

Liburan sekolah hari ke-2

Pintu jendela bersekat-sekat
Datang rejeki jangan ditolak
Liburan sekolah sudah mendekat
Cocok banget buat kita nyeblak

Ayo siapa di sini yang suka makan seblak?
Tirta rasa semua orang suka dengan kuliner khas Sunda ini. Salah satu makanan yang sudah populer di penjuru nusantara. Cita rasa khas rempah kencur yang menguasai isi mulut. Seblak pedas menjadi favorit banyak orang. Namun bagi yang tidak suka pedas pun bisa membuat seblak original tanpa cabai.

Seblak memiliki rasa yang mirip dengan mi instan. Wajar saja jika kelezatannya menjadi kesukaan banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga dewasa menyukasi seblak termasuk adik dan sulung. Liburan sekolah hari kedua saya memberi tawaran ke sulung untuk makan seblak. Tawaran ini tentu saja disambut oleh sulung dengan suka cita.

Rencana Liburan Sekolah Hari Ke-2

Kejenuhan sulung di masa liburan sekolah sedikit terobati ketika sore hari kami berkeliling danau komplek. Liburan sekolah hari ke-1 ditutup dengan lebih baik. Sederhana saya mengubah mood anak-anak yaitu melakukan hal yang mereka sukai.

Liburan sekolah hari ke-2 menjadi waktu yang cukup menegangkan. Pasalnya kepala Keluarga Jejak Lampah akan menjalankan tugas penting. Kami semua mendo'akan agar agenda hari ini bisa berjalan lancar, tanpa hambatan, dan berhasil mencapai target yang diupayakan. Sedari malam kami semakin fokus mendo'akan agar pekerjaan penting tersebut bisa sukses dengan hasil yang memuaskan.

Setelah kepala Keluarga Jejak Lampah berangkat mencari rejeki yang berkah, kami membuat rencana liburan sekolah hari ke-2. Rencananya yaitu sulung akan main ke rumah temannya yang telah pindah sekolah. Jarak rumah teman sulung tersebut dengan rumah kami sekitar 1 Km. Cukup dekat dan masih berada dalam satu komplek perumahan.

Langit di atas rumah kami nampak kelabu. Lebih redup dari cuaca kemarin. Sepertinya akan turun hujan yang cukup deras. Saya menghubungi orang tua dari teman sulung untuk menanyakan apakah bisa sulung berkunjung ke sana. Gayung bersambut mengabarkan kalau temannya ada di rumah dan siap bermain bersama.

Gagal Main Bareng

Liburan sekolah hari ke-2

Setelah janjian untuk main bersama, tiba-tiba sulung badmood. Anak besar ini memang memiliki karakter Fe alias Feeling Extrovert. Jadi memang anaknya moody banget. Hanya karena saya berkata bahwa saya tidak menemaninya bermain di rumah teman, sulung pun memutuskan untuk tetap di rumah.

Pekerjaan di rumah masih banyak. Terutama pakaian bersih yang memanggil untum segera disetrika. Saya sengaja membiarkan sulung bermain ke rumah temannya agar tidak berselisih terus dengan adiknya.

Hadirnya dua gadis cilik di rumah menimbulkan suasana yang mendadak penuh tawa lalu yiba-tiba terdengar teriakan dan tangisan.
Masya Allah, saya harus bersabar menghadapi polah dua gadis kesayangan ini.

Seblak Jadi Pilihan

Liburan sekolah hari ke-2

Mendapati sulung yang jemuh dan terus berulah pada adiknya, akhirnya saya memutuskan untuk makan seblak di danau komplek. Seblak jadi pilihan yang tepat sebab cuaca saat itu sedang mendung sepanjang hari. Air langit sepertinya akan benar-benar tumpah. Meski begitu tak menyurutkan niat kami untuk makan seblak bersama.

Sekitar pukul sebelas, kami membuka pintu dan melaju ke jalan utama komplek. Melewati barisan penjual makanan aneka rupa. Ada cilor, maklor, takoyaki, aneka es, dan lain sebagainya. Sayangnya semua kuliner itu tidak dilirik oleh sulung. Pikirannya fokus hanya ingin makan seblak.

Sampai di warung seblak, ternyata kami bertemu dengan beberapa teman sulung. Mereka juga akan makan seblak bersama. Sudah janjian katanya.

Saya pun mengizinkan sulung untuk bergabung dengan teman-temannya. Namun, sulung lebih memilih untuk duduk bersama saya dan adiknya dari pada dengan teman-temannya.

Ohya, warung seblak yang kami datangi ini adalah seblak prasmanan. Sistemnya adalah pembeli mengambil aneka toping yang telah disediakan lalu dihitung harganya dan kemudian diolah hingga matang. Serunya seblak prasmanan adalah kita bebas memilih isian sesuka hati. Harga seblak sesuai dengan isi mangkok ya.

Pulang Dengan Bahagia

Ketika sedang menikmati semangkuk seblak pedas asin gurih, hujan turun dengan lembut. Hampir tidak terdengar gemelutuk air hujan yang jatuh membasahi genting. Hujan siang itu benar-benar lembut dan sejuk. Suasana ini sangat mendukung untuk melahap semangkuk seblak pilihan.

Selesai menghabiskan seblak, kami pulang dengan bahagia. Meski sempat menunda karena hujan masih turun, namun sudah tidak ada lagi cemberut di wajah sulung. Tangki bahagianya sudah terisi penuh lewat seblak dan wangiya petrikor ketika hujan turun.

Terima kasih untuk sang Maha Pencipta karena menyurih langit sendu dan hujan lembut menemani kami menghabiskan semangkuk seblak pilihan dan pulang dengan bahagia.


Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta