√Perdana Berbagi Di Klub Buku KLIP
Header catatantirta.com

Perdana Berbagi Di Klub Buku KLIP

Bismillah

Dalam Komunitas Literasi Ibu Profesional atau yang disebut KLIP,  ada satu agenda khusus yang mrmbahas tentang buku. ebahasannya bukan hanya seperti ulasan buku, tetapi lebih pada merekomendasikan buku yang telah dibaca. Dengan menjqbarkan kelebihan dan mungkin kekurangan dari buku yang ada, maka bisa dijadikan pilihan bacaan untuk teman yang lain. Tempat berbagi buku bacaan tersebut dinamakan Klub Buku KLIP.

Klub Buku KLIP diadakan setiap satu bulan sekali. Biasanya dilaksanakan pada akhir bulan. Awalnya, Klub Buku KLIP diadakan hari rabu sekitar pukul dua siang menggunakan aplikasi zoom. Namun, sekarang ini pertemuan di Klub Buku KLIP dilakukan setiap hari selasa melalui aplikasi telegram. Meski harinya berubah dari rabu menjadi hari selasa, namun waktunya masih sama yaitu dimulai pada pukul 14:00 wib.

Sebelumnya saya baru satu kali hadir di acara Kub Buku KLIP. Pukul dua siang menjadi kewajiban saya menjemput sulung dari sekolahnya. Hal inilah yang membuat saya sulit untuk hadir tepat waktu saat Klub Buku KLIP sedang on air. Pernah sekali waktu saya hadir sebentar lalu ijin leave karena sudah waktunya berangkat ke sekolah sulung. Meski saat itu sedang seru-serunya menyimak pemaparan buku dari salah seorang anggota KLIP, tetapi apalah daya raga harus berpindah tempat.

Nah, bulan September ini saya berkesempatan ikut live di Klub Buku KLIP. Kebetulan sulung sedang PTS ( Penilaian Tengah Semester ) sehingga pulang sekolah lebih awal. Pukul 10:00 wib sulung sudah selesai sekolah. Rejeki bulan ini bisa ikut menyimak pemaparan buku dari teman-teman di Klub Buku KLIP.

Selain mengulas isi buku, teman-teman juga berbagi pengalaman ketika membaca bukunya. Sering kali juga ada cerita awal mula tertarik terhadap buku tersebut, cara mendapatkannya, dan juga perasaan saat membacanya.

Siang itu, sudah dua orang teman KLIP yang menceritakan buku mereka. Keduanya memaparkan tentang buku anak. Sejenak saya berpikir untuk ikut serta membagikan buku bacaan karena kebetulan saya juga baru menyelesaikan bukunya sulung. Saat kak Alfi dan kak Rhein memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi buku. Awalnya saya ragu untuk berbicara. Namun dengan situasi dan kondisi yang mendukung akhirnya bisa bersuara.

Buku yang saya bagikan berjudul Hafalan Shalat Delisa. Saya menceritakan alasan membaca buku tersebut. Saya pun menjelaskan inti sari dari buku yang baru saja saya selesaikan. Saya juga memaparkan hikmah yang bisa dipetik dari buku karangan Tere Liye tersebut. 

Ada perasaan lega bercampur panik setelah menjelaskan buku di acara Klub Buku KLIP. Lega karena berhasil mengalahkan rasa malu dan minder ketika berbicara di depan umum. Meski pertemuan Klub Buku KLIP dilakukan secara daring, tetapi atmosfer kebahagiaannya terasa berbeda. Ada bunga-bunga kecil yang mekar ketika ungkapan demi ungkapan tersampaikan.

Rasa panik juga menghantui saya ketika selesai berbagi isi darj buku berjudul Hafalan Shalat Delisa. Panik karena memikirkan apakan ada salah-salah kata yang tadi terucap. Panik karena khawatir apa yang disampaikan tak pantas diaimak oleh teman-teman yang lain.

Rasa hati yang bercampur itu hinggap sementara. Alhamdulillah saya bisa menenangkan diri dan membuang jauh semua pikiran buruk yang menyelimuti. Saya mengumpulkan energi positif untuk meringankan diri saya sendiri. Mengumpulkan kekuatan baik bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari apa yang telah dilakukan dengan baik. Saya mencoba berdamai tanpa memikirkan hal-hal negatif.

Tetap semangat berkarya dan berbagj.

Semoga segala hal baik yang kita lakukan bisa menjadi amalan yang kelak menolong kita di akhirat.


Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta