√Jurnal Minggu Kedua Tahap Kupu-Kupu
Header catatantirta.com

Jurnal Minggu Kedua Tahap Kupu-Kupu


Alhamdulillah,

Poin kedua di kegiatan mentor dan mentee tahap kupu-kupu kelas bunda cekatan adalah self assesment atau garis besarnya yaitu menilai diri sendiri. Baik sebagai mentor maupun mentee.

Proses saling mengenali kemampuan diri ini dianjurkan secara video call agar terlihat gestur tubuh masing-masing sehingga mengenal lebih dekat.
Tetapi, jika tidak memungkinkan untuk video call, maka diperbolehkan menggunakan pesan atau chating.

Ada rasa tidak percaya diri untuk melakukan video call dengan teman yang baru dikenal. Tetapi, mengingat pengalaman ketika mencari Buddy di tahap sebelumnya, maka ini menjadi hal tantangan yang menyenangkan.


Pertama yang saya lakukan adalah menjalankan peran sebagai mentor. Saya menghubungi teh Natie yang menjadi mentee saya dan kami mengatur jadwal video call. 
Awal bertatap muka, kami saling menebar senyum dan salam. Rasa canggung dan tidak percaya diri langsung memuai begitu saja. Kami akrab dengan sendirinya. Bahkan, waktu obrolan kami melebihi waktu yang dianjurkan. Kami berbincang selama 30 menit lebih. 

Dari perbincangan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tantangan teh Natie dalam mendampingi buah hatinya untuk belajar alfabet, yaitu :
  1. Rasa ingin belajar alfabet masih naik turun.
  2. Kesulitan mengeja alfabet dalam bahasa Indonesia karena sebelumnya lebih sering mengucapkan versi Inggris.
  3. Pemilihan media belajar yang cocok untuk mendukung proses belajar.

Jadi, sebenarnya ananda dari teh Natie sudah punya keinginan dan kemampuan belajar alfabet. Tinggal melanjutkan meluruskan dan mendukungnya dengan media yang menarik serta menyenangkan. Saya sudah memberi beberapa contoh media yang bisa digunakan untuk membuat belajar alfabet semakin menyenangkan.
Semangat untuk teh Natie.

Selesai bercengkrama dengan teh Natie, saya pun menghubungi mba Dewi yang menjadi mentor saya di tahap ini. Kebetulan mba Dewi ini baru saja melahirkan seorang jagoan. Beliau juga masih berada di RSIA karena membutuhkan penanganan tambahan. Saya menyarankan untuk tidak memaksakan diri di mentoring kedua, tetapi sungguh mba Dewi ini luar biasa. Beliau tetap konsisten menjalankan perannya dan bersedia video call. Kami pun janjian siang itu juga dan saya salut mba Dewi menyambut saya dengan senyuman. Mba Dewi mengobrol ceria meski masih berbaring di bangsal rumah sakit. Benar-benar totalitas sekali menjalankan tahapan kupu-kupu ini.

Saya mengutarakan segala hal yang masih menjadi tantangan dalam pembuatan video agar layak dipublikasikan di youtube. Saat ini saya masih memilih beberapa aplikasi editing video, pembuatan logo, pemilihan musik pendukung, dan aturan dalam youtube. Bahagia sekali bisa sharing dengan mba Dewi yang sudah punya ribuan subscriber di channel youtubenya.
Terima kasih mba Dewi atas dukungan dan semangatnya. Semoga segera pulih dan bisa beraktifitas kembali.




Tetap semangat buat Mentee dan Mentor ku.
Selamat liburan.




#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#kelaskupukupu
#buncekbatch1
#institutibuorofesional

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta